WELCOME TO NUR. AMALIAH BLOG'S

BISMILLAHI RAHMANIRRAHIM...
ASSALAMU ALAIKUM WR. WB...

Rabu, 07 Juli 2010

bentuk-bentuk komunikasi

komunikasi merupakan kegiatan penyampaian pesan informasi, berita atau pesan dengan harapan agar hal-hal yang diberitahukan menjadi milik bersama antara sumber dan penerima. Sehingga dapat dikatakan bahwa komunikasi tidak akan berlangsung jika penerima belum memiliki atau membagi pesan yang disampaikan oleh sumber komunikator, walaupun kelihatan secara fisik tampak bahwa komunikator sedang berkomunikasi dengan penerima.
Kegiatan komunikasi dilaksanakan dengan menggunakan lambang atau symbol atau kode. Kode yang paling sering digunakan dalam proses komunikasi adalah kode yang diucapkan / ditulis yang berhubungan dengan penggunaan kata-kata. Tetapi ada kode yang lebih penting lagi yaitu kode nonverbal. Maka dapat dibedakan dua bentuk komunikasi yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Keberadaan komunikasi nonverbal tidak dapat dikatakan tidak penting, karena komunikasi nonverbal lah yang akan memperkuat dan memperjelas komunikasi verbal. Misalnya saja jika kita menyampaikan pesan atau informasi kepada orang lain, maka aka nada ekspresi yang akan kita keluarkan ekspresi wajah, gerakan tangan dsb. Begitupun jika dalam proses pembelajaran, pendidikan menyampaikan materi pelajaran, maka akan muncul pula komunikasi nonverbal yaitu berupa ekspresi wajah yang serius, bercanda dsb, bahkan diikuti dengan gerak tangan. Dengan kata lain, komunikasi verbal akan lebih efektif dan efisien penggunaannya jika disertai dengan penggunaan komunikasi nonverbal. Bahkan tanpa kita sadari, banyak komunikasi nonverbal yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tanda-tanda lalu linta, tanda larangan merokok, penggunaan poster dijalan dan sebagainya.
Brokks dalam bukunya “ speech communication” memberikan jenis-jenis komunikasi nonverbal sebagai berikut :
1. Para bahasa (paralanguage)
Dalam sebuah informasi ada kata-kata yang diucapkan, misalnya dalam suara nada, penekanan pada kata-kata tertentu. Seperti kita ketahui bahwa kata “ya” bisa menunjukkan setuju, mampu, heran dsb, tergantung bagaimana nada penekanannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa “yang membuat jengkel saya bukanlah apa yang diucapkan, melainkan cara bagaimana hal itu diucapkan”.
2. Bahasa Tanda (sign language)
Bahasa tanda meliputi semua bentuk kodifikasi yang dapat menggantikan penggunaan bilangan, pemberian tanda-tanda baca dan kata-kata. Misalnya isyarat sederhana ketika kita ingin meminjam sesuatu barang teman kita sampai kepada bahasa tanda yang lengkap bagi orang tuli.
3. Bahasa Perbuatan (action language)
Bahasa perbuatan ini meliputi semua isyarat, ekspresi wajah dan gerakan-gerakan yang tidak digunakan secara khusus untuk menggantikan kata-kata. Misalnya makan yang cepat, mungkin berarti dia sangat lapar, tetapi juga bisa dalam keadaan tergesa-gesa. Bahasa perbuatan ini dibedakan menjadi dua yaitu perbuatan ekspresif yang tidak bertujuan dan perbuatan purposive yang bertujuan. Perbuatan isyarat yang bertujuan digunakan untuk menjelaskan, menekankan atau bahkan untuk menyatakan konsep-konsep yang abstrak. Sedangkan perbuatan ekspresif menunjukkan keadaan pribadi atau emosional, seperti ketakutan, kemarahan, kegembiraan, kegelisahan dan keadaan emotional seseorang lainnya.
4. Bahasa objek atau benda (object language)
Bahasa objek berupa penampilan benda-benda tertentu yang mengandung arti seperti baju, potongan rambut, cincin kawin dsb.
5. Komunikasi taktil (taktil communication)
komunikasi taktil merupakan komunikasi yang paling awal dan elementer dari organism manusia.komunikasi taktil adalah komunikasi melalui rabaan. Pada kehidupan masa kanak-kanak, bahkan sejak masa bayi, kasih saying orang tua pada umumnya melalui komunikasi taktil. Komunikasi taktil dapat dikomunikasikan hal-hal yang berhubungan dengan pemberian rasa kasih sayang, pernyataan penerimaan, membangkitkan rasa percaya diri dsb.
6. Ruang dan waktu
Ruang dan waktu adalah jenis komunikasi yang terakhir dari komunikasi nonverbal. Ahli antropologi yang bernama Edward T. Hall dalam bukunya “silent language” mengemukakan bahwa kebudayaan mengembangkan arti-arti tertentu yang berhubungan dengan jarak atau ruang dan juga arti-arti tertentu yang berhubungan dengan waktu.
Dilihat dari segi bentuk penyampaiannya, komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi verbal dan non verbal.
a. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah proses penyampaian pesan yang menggunakan bahasa secara lisan dan juga menggunakan lambang atau kode. Ada beberapa aspek yang mencakup komunikasi nonverbal yaitu (1) vocabulary, (2) Racing (kecepatan), (3) intonasi suara, (4) humor, (5) singkat dan jelas, (6) timing (waktu yang tepat).
a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata).
Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan).
Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara:
Akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.

d. Humor
Dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas.
Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
e. Timing (waktu yang tepat)
Adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
Pada hakikatnya, komunikasi verbal dan nonverbal saling melengkapi. Kejelasan arti yang disampaikan melalui komunikasi verbal sering diperoleh melalui penggunaan komunikasi nonverbal. Misalnya dalam menyampaikan informasi, berita atau pesan kepada penerima, sering kali kita menggunakan gerakan tangan, ekspresi wajah, penggunaan nada-nada tertentu yang semuanya memperjelas penyampaian informasi atau pesan tersebut.
b. Komunikasi nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan proses penyampaian pesan tanpa menggunakan kata-kata atau bahasa lisan. Ada bebeberapa aspek dalam komunikasi nonverbal, yaitu (1) Ekspresi wajah, (2) kontak mata, (3) sentuhan, (4) postur tubuh dan gaya berjalan, (5) sound (suara) dan (6) gerak isyarat.
a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.

b. Kontak mata,
Merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan
Adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan.
Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara).
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat,
Adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress



Komunikasi nonverbal, memiliki peranan yang cukup penting dalam berkomunikasi. Secara tidak langsung, setiap orang berkomunikasi secara verbal, dengan disertai juga komunikasi nonverbal, sebagai pendukung keefektifan dan efisiensinya komunikasi verbal. Untuk itu, fungsi dari komunikasi nonverbal yaitu : untuk menekankan, untuk melengkapi, untuk menunjukkan kontradiksi, untuk mengatur, untuk mengulangi serta untuk menggantikan pesan verbal.


Dilihar dari segi proses berlangsungnya, komunikasi dibedakan antara komunikasi langsung (primer) dan komunikasi tidak langsung (sekunder).
a. Komunikasi langsung (primer)
Komunikasi langsung atau primer adalah proses komunikasi yang dilakukan oleh seseorang secara langsung dengan menggunakan bahasa (verbal), maupun berupa lambang-lambang dan kode (nonverbal), sehingga penerima atau komunikan dapat menangkap isi pesan yang dari sumber atau komunikator
b. Komunikasi tidak langsung (sekunder)
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasi karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).
Dilihat dari segi orang yang terlibat dalam proses komunikasi ada 4 yaitu : komunikasi intrapribadi, antarpribadi, public dan massa.
a. Komunikasi intrapribadi
Komunikasi intrapribadi merupakan komunikasi yang paling awal terjadi pada diri seseorang karena semua pesan diciptakan bermula dalam diri kita. Komunikasi intrapribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam diri seorang individu. Komunikasi ini terjadi pada individu yang mana dia yang menjadi sumber pesan sekaligus penerima pesan. Fungsi komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal) adalah untuk mengembangkan kreativitas, imajinasi, memahami dan mengendalikan diri serta meningkatkan kematangan berfikir sebelum mengambil keputusan.


b. Komunikasi antarpribadi
Komunikasi antarpribadi menunjuk pada komunikasi dimana orang-orang terlibat secara langsung satu sama lain dalam penyampaian dan penerimaan pesan secara nyata. Komunikasi antarpribadi mencakup komunikasi antar dua orang dan komunikasi dalam kelompok kecil dapat bersifat formal maupun nonformal, misalnya dua orang mahasiswa sedang berbincang dikantin membahas mengenai penerapan Undang-Undang Badah Hukum Pendidikan. Dalam kasus ini, dua orang secara langsung berkomunikasi satu dengan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer